Senin, 09 Mei 2011

:: Fiat 850 Around the World ::



Peta penyebaran FIAT 850 berbagai tipe diseluruh dunia








Mau bergabung??
Contact Mike

Senin, 12 April 2010

Si Bello lagi ngambek

Akhirnya setelah sekian lama meminang Bello, kemarin dia tiba-tiba gak mau diajak jalan-jalan... Tapi gak apapa.. mungkin ini cara biar tambah akrab lagi....

Problem:
Sabtu kemarin mau jalan2 pagi pake Bello, pas idupin mesin, cuman bunyi tek..tek..tek..., wah tekor nih aki. Coba dijumper deh minjem aki-nya jeng SRi, setelah dipasang kabel jumper-nya, hidupin lagi mesinnya...tetep gak ngangkat... hmmmmm... kabel jumpernya jelek... Aki si Bello dicopot, ganti pake aki jeng SRi, coba hidupin lagi mesinnya....jreeenggg...mesin hidup dengan sukses... Bener ternyata aki si Bello tekor..

Balikin lagi aki seperti semula, coba dijumper lg, msein gak hidup. Akhirnya didorong.. mesin hidup.. didiamkan beberapa lama buat nge-charge aki. Setelah dirasa cukup, tes matiin mesin, coba start lagi... tek..tek..tek... mesin gak mau hidup...Waduh aki gak ngisi tersangka utama alternator.

Cek-cek kabel siapa tau ada yang kendor, trus hidupin lagi mesinnya... setelah hidup, coba cabut kabel dari aki..setelah beberapa detik, mesin mati, berarti gak ada arus dari alternator.....

Kesimpulan sementara:
Tersangka utama Alternator, alasan:
- Gak nge-charge ke aki
- Klo dalam keadaan mesin hidup, kabel dari aki dicabut, seharusnya bila kondisi alternator bagus, mesin tetap hidup (CMIIW)

Penyelesaian masalah:
Belum ada, nunggu libur minggu besok buat utak atik lagi....

........Minggu yang ditunggu akhirnya tiba.......

Setelah menunggu seminggu, hari Sabtu utak atik Bello lagi. Tersangka utama tetap alternator. Untuk meyakinkan coba dilakukan beberapa tes lagi. Oh ya tidak lupa, malam sebelumnya charge aki semalaman.....

- Ukur voltase dikepala aki, kondisi mesin mati, didapat nilai 12.9v. Lalu hidupkan mesin, ukur lagi voltase di kepala aki, didapat nilai 12.4v. Hmmm nilainya turun...berarti memang ada masalah. Seharusnya nilai yang didapat minimal sama atau lebih besar dari pengukuran pertama.

- Tes medan magnet di pulley alternator, dengan cara mendekatkan obeng (besi) ke pulley alternator pada saat kontak diposisi on. Ternyata tidak ada tarikan magnet.

Ok lah klo begitu... yakin memang alternator yang bermasalah. Hidupkan mesin, bawa bello ke tukang service alternator dekat rumah. Setelah dicek, ternyata short digulungan dinamo-nya. Akhirnya digulung ulang. Butuh waktu total 4 jam untuk proses gulung ini. Setelah selesai, dirakit kembali, plus sekalian ganti arang. Alternator dipasang kembali. Cek pengisian...OK.. Cek magnet...OK... Alhamdulillah....sembuh deh penyakitnya...

DC = 210rb (40rb jasa + 160rb gulung + 10rb arang)

Jumat, 29 Januari 2010

Catatan Perjalanan


Setelah proses akad jual beli selesai. Cek sebentar kondisi mobil. Maka berangkatlah kami dengan mengendarai mobil ini dari Malang. Berangkat kurang lebih jam 2 siang. Rute yang akan kami lalui yaitu Malang - Gempol - Mojoagung - Caruban - Ngawi - Surakarta - Semarang - menyisiri jalur Pantura - Cikampek - Jakarta.

Di Malang isi bensin full tank sebanyak 20 liter. Tidak lupa beli oleh-oleh dulu buat istri tercinta dirumah..


Hujan masih setia menemani sepanjang perjalanan. Sampai Nganjuk sekitar pukul 6 sore. Dan perjalanan masih terus berlanjut. Didaerah ini sepertinya kami salah jalan, karena ternyata jalan yang kami lalui jalannya tidak terlalu besar, dan banyak persimpangan yang membingungkan. Sempat beberapa kali bertanya sama penduduk lokal setempat. Patokan kami pokoknya dari Nganjuk tembus ke Caruban. Di jalan raya besar arah Madiun, kami bertanya lagi, akhirnya diarahkan sama penduduk setempat untuk melewati jalur alternatif yang hanya bisa dilewati mobil kecil yang langsung tembus ke Caruban.

Karena perut sudah berasa agak lapar, kami mampir dulu di kios bakso. Hmmmmmm... bener-bener mantep hujan-hujan dingin makan bakso hangat dan agak pedas. Setelah itu perjalanan dilanjutkan melewati jalur alternatif tersebut. Ternyata jalannya memang agak kecil yang hanya cukup untuk 2 mobil. Sepanjang jalur alternatif tersebut tidak sekalipun kami berpapasan dengan kendaraan lain. Dan juga banyak lubang-lubang yang tidak kelihatan karena tertutup genangan dari air hujan.

Akhirnya sampailah kami di Ngawi. Cari-cari pom bensin 'pasti pas', dan diisi full lagi. Ternyata sudah habis 18 liter setelah isi terakhir di Malang. Cuman kok rasanya rada boros juga yach. Dihitung - hitung untuk satu liter bensin cuma sanggup menggerakkan mobil sejauh 7-8 km. Wah, boros lah itungannya untuk mobil sekecil ini.

Dengan perasaan yang sedikit kurang puas terhadap konsumsi bensinnya, perjalanan dilanjutkan untuk menuju Surakarta. Sebetulnya Surakarta ini jalur persimpangan, karena kami belum memutuskan apakah akan melalui Jogja ataukah Semarang. Menjelang memasuki Surakarta kami memutuskan akan melewati Semarang dan selanjutnya melewati pantura. Dengan pertimbangan medan yang dilalui lebih landai dibanding lewat selatan.

Dari Surakarta seharusnya kami melewati Boyolali untuk sampai ke Semarang, tapi ternyata kami salah jalan lagi terus kearah yang menuju Klaten/Jogja. Akhirnya kami putar balik, setelah sempat berkonsultasi sama penduduk setempat.


Sampai Ungaran sekitar jam 2 dinihari dan kami putuskan untuk istirahat sejenak sambil cari-cari cemilan dan kopi. Ternyata kantuk ini benar-benar tidak tertahankan, akhirnya kami lanjutkan perjalanan. Masuk kedalam tol, dan istirahat di ‘Rest Area’ sekitar jam 3 dinihari. Begitu parkir, plek, langsung tertidur dimobil….zzzzzzz….

Bangun tidur sekitar jam 5:30, numpang mandi ditoilet, lalu shalat subuh. Jam 6 pagi perjalanan dilanjutkan, sampai di daerah Kendal, menjelang Alas Roban, sarapan pagi dahulu sekitar jam 7 pagi. Setelah melewati alas roban, isi bensin lagi sampai Full Tank. Setelah isi bensin selesai, tidak sengaja kami melihat ada tetesan bensin dari selang pengisian yang menuju tangki tepat mengenai manifold knalpot. Wuuiiihhh.. ngeri banget, akhirnya mobil parker, dan dicek letak kebocoran. Hmmmm…. Jangan-jangan ini biang keroknya kenapa konsumsi bensin mobil ini jadi boros banget. Setelah mengencangkan beberapa baut, tetesan yang diatas manifold sudah berhenti. Tapi masih ada tetesan didaerah dekat tangki. Nekad melanjutkan perjalanan dengan niat klo sudah sampe Cirebon, coba cari bengkel FIAT. Walaupun kenyataan pada akhirnya bablas sampe rumah.


Setelah itu perjalanan dilanjutkan menyusuri jalur Pantura. Ada kejadian menarik ketika sampai didaerah Pekalongan, ada mobil merk jepang yg masih anyar, sepertinya mengikuti kami terus. Sampai akhirnya ketika memasuki daerah Pemalang, mereka jalan beriringan disamping mobil, lalu mereka membuka kaca, dan dengan sedikit teriak mereka meminta kami untuk minggir berhenti.

Akhirnya kami berhenti dipinggir jalan, begitu keluar mobil, kita langsung berjabat tangan, ternyata mereka kagum sekali dengan mobil ini. Dan lumayan takjub mobil kecil yg tua ini mampu berjalan jauh. Dan salah satu dari mereka langsung bilang, "Pak, mobilnya dijual gak? Klo dijual biar saya bayarin pak". Hahaha...dalam hati saya tertawa, belum juga sampai rumah, eh udah ada yg nawar nih mobil... Akhirnya kita tukar2an no. hp..

Melanjutkan perjalanan sempat berhenti dulu di Indramayu untuk foto-foto dulu dipinggir pantai sekalian makan siang. Setelah itu lanjut lagi dan isi bensin sekali lagi di daerah Batangsari Subang sekalian Shalat. Cuma sekarang ga berani isi full tank, jadi cuma diisi 50 ribu rupiah saja. Akhirnya memasuki gerbang Tol Cikampek sekitar jam 3.


Begitu juga kejadian ketika sampai di Jakarta. Sebelum pulang kerumah, mampir dulu ke rumah orang tua. Mobil parkir diluar di pinggir jalan. Saya masuk, bokap masih asyik melihat-lihat mobil diluar. Tiba-tiba bokap masuk rumah, dan bilang bahwa barusan ada orang berhenti, dan menawar mobil ini. Wah..wah..wah. .belum juga istri tercinta dirumah melihat mobil ini, eh udah ada 2 orang yg berminat menawar mobil ini. Makin cinta aja deh sama FIAT ini.

Alhamdulillah, sampai rumah mobil dalam keadaan sehat wal 'aFIAT, kecuali masalah minor tadi.

My First journey with my first FIAT


Well.. klo bicara soal FIAT, merek mobil yang satu ini punya kenangan tersendiri bagi saya. Dengan FIAT lah saya belajar mengendarai mobil waktu SMP dahulu. Denger-denger seh bokap meminang FIAT tersebut cukup dengan mahar Rp 350 ribu rupiah saja. Lumayan lah untuk harga ditahun 90-an awal. Tipe FIAT-nya yaitu FIAT 1100. Hehe...tapi lucu juga yach klo dipikir-pikir beli mobil cuman segitu harganya. Malah bokap cerita pernah beli mobil harganya cuman dibawah 100 rb alias cuman puluhan ribu doang cuuyy. Tapi ga tau tahun kapan dan mobil apaan.

Ini mobil lumayan bandel juga. Maklum mobil buat belajar mobil, jadi-nya yach gitu deh, gasrak-gusruk. Kadang kebablasan nyusruk ke semak-semak, kadang ampe mental-mentul ngebut dijalan offroad, dll. Tapi baik-baik aja tuh mobil. Sampai akhirnya lumayan bisa lah mengendarai mobil, thanx to F-1100 ini.

Belakangan sempet juga bokap make FIAT 850 spesial. Setelah itu lamaaaaaa ga denger (ga ngeh) lagi tentang FIAT. Sampai suatu ketika obrolan dalam lift dikantor, tentang teman yg bangga banget dengan UNO Selecta-nya. Dia bilang ini mobil kecil yg ga ada tampang bisa lari, tapi ternyata larinya kuenceng banget. Udah gitu irit lagi bensinnya.

Dari obrolan itu, saya kok jadi mulai kepikiran FIAT terus yach. Maka mulailah proses ta'aruf.. perkenalan..khususnya dengan UNO. Ga niat untuk meminang, sekedar ingin lebih mengenal saja. Tapi lama2 kok malah seringnya ngelirik yg kUNO. Sampai akhirnya saya melihat FIAT 850 sport di salah satu artikel di Internet. jadilah saya 'Love at 1st sight' sama F850 sport ini.

Maka dimulailah proses hunting, kali-kali aja ada yang jual. Pertama ada info ada yang jual 850 sport spider didaerah jawa tengah klo ga salah, lupa kotanya apa, pas di hubungi ternyata sudah laku. Stelah itu sempat beberapa kali lagi ada yg jual, tapi rasanya kurang sreg.

Sampai akhirnya, melihat di Internet ada yg jual FIAT 850 Sport Coupe, pas dengan yg saya cari. Liat-liat di Foto kondisinya... mantaf, ini dia neh yg saya cari-cari. Dengan rasa deg-degan sms penjual tsb, was-was juga klo sudah terjual pasti kecele lagi deh. Pas direply balik, cihuuyy, mobilnya masih ada. Singkat cerita janjian ketemuan dengan owner, pas dilihat, memang ini dia yg saya cari-cari. Ok deal, saya jadi ambil mobil tsb.

Eh, tapi emang dasar belum jodoh, saat-saat terakhir menjelang 'ijab kabul', ada satu dan lain hal yang pada akhirnya proses peminangan ini dibatalkan. Sempet kecewa banget, tapi ah.. tetap semangat!! hunting teruss...

Suatu hari browsing di internet, eh nemu iklan 850 sport coupe, yg akan dijual oleh pemiliknya. Dengan rasa H2C, alias harap-harap cemas, sms ke owner untuk menanyakan apakah F-850 nya masih ada. Pas di reply balik, jreng-jreng, alhamdulillah, ternyata masih ada. Langsung saja komunikasi yg intens dengan owner-nya, untuk menggali informasi mengenai kondisi mobil sekaligus negosiasi harga. Sampai akhirnya deal, saya akan meminang mobil tersebut.


Hanya saja ada satu kendala... yaitu jarak untuk memboyong mobil tersebut lumayan jauh. Mobilnya ada di Malang cuuyy.. yang klo dilihat tabel jarak antar kota di Indonesia, jarak Jakarta-Malang sekitar 900-an KM. Hmmmmm... berani gak yach mengendarai mobil yg sudah lumayan berumur untuk menempuh jarak sejauh itu.

Tapi ah, Bismillah, insya Allah kuat lah, apalagi owner-nya sudah menjamin kondisi mobil dalam keadaan sehat wal 'aFIAT. Akhirnya setelah sebelumnya izin cuti selama 2 hari ke bos, berangkatlah saya ke Malang, ditemani abang tercinta yang satu-satunya, untuk memboyong mobil idaman ke kampung halaman di Jakarta.

Perjalanan dengan F-850 ini benar-benar perjalanan yang luar biasa dan sangat menyenangkan sekali. Banyak kejadian lucu dan membanggakan selama perjalanan. Yang paling berkesan adalah ketika sampai pekalongan ada mobil merk jepang yg masih anyar, sepertinya mengikuti kami terus. Sampai akhirnya ketika memasuki daerah Pemalang, mereka jalan beriringan disamping mobil, lalu mereka membuka kaca, dan dengan sedikit teriak mereka meminta kami untuk minggir berhenti.

Akhirnya kami berhenti dipinggir jalan, begitu keluar mobil, kita langsung berjabat tangan, ternyata mereka kagum sekali dengan mobil ini. Dan lumayan takjub mobil kecil yg tua ini mampu berjalan jauh. Dan salah satu dari mereka langsung bilang, "Pak, mobilnya dijual gak? Klo dijual biar saya bayarin pak". Hahaha...dalam hati saya tertawa, belum juga sampai rumah, eh udah ada yg nawar nih mobil... Akhirnya kita tukar2an no. hp..

Begitu juga kejadian ketika sampai dirumah. Sebelum pulang kerumah, mampir dulu ke rumah orang tua. Mobil parkir diluar di pinggir jalan. Saya masuk, bokap masih asyik melihat-lihat mobil diluar. Tiba-tiba bokap masuk, dan bilang bahwa barusan ada orang berhenti, dan menawar mobil ini. Wah..wah..wah..belum juga istri tercinta dirumah melihat mobil ini, eh udah ada 2 orang yg berminat menawar mobil ini. Makin cinta aja deh sama FIAT ini.

Emang benar, punya FIAT memang menyenangkan dan membanggakan....

Live is to short to drive ordinary car... drive FIAT (ini tag-nya siapa ya..baca dimilist lucu juga..)

Special thanx buat rekan-rekan INDOFIAT terutama Pak Gun, yang telah memberikan banyak pencerahan dan juga menyemangati untuk tidak ragu untuk ambil FIAT ini.